webplus.id - OECD (The Organization for Economic Co-Operation and Development) merevisi proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto Kawasan ASEAN menjadi lebih lambat dibandingkan sebelumnya. Director of OECD Development Centre Ragnheiður Elín Árnadóttir menyatakan, proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto kawasan ASEAN akan melemah menjadi 4,2 persen. Outlook OECD Kuartal 1 Maret 2023, pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan tumbuh sebesar 4,6 persen. Artinya, terdapat kemungkinan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,4 persen dari perkiraan sebelumnya.
Baca juga: Inilah 5 Aplikasi Catatan Keuangan untuk Bisnis Kalian
Berbeda dengan Indonesia Wakil Menteri Perdagangan menyebutkan Indonesia memiliki ketahanan dan instrument kebijakan di sektor perdagangan meski OECD memprediksi pertumbuhan PDB ASEAN melemah.Perekonomian Indonesia, disebutnya relatif stabil dibandingkan negara lain dengan pertumbuhan ekonomi berkisar 4 – 5 persen dan inflasi dibawah 4 persen. Hal ini telah terbukti melalui ketahanan perdagangan yang cukup tangguh dan tetap tumbuh di masa pandemi Covid-19, sehingga Jerry yakin Indonesia melalui ketentuan ASEAN mampu menggunakan kinerja baik perekonomian tersebut untuk memamerkan kepada negara lain bahwa kinerja ASEAN bersifat konkrit.
Baca juga: Siapkan 6 Hal ini Bila Ingin Menjadi Supplier Pasar Modern
Selain itu dalam laporan ini, OECD juga menyoroti tren dan tantangan ekonomi makro serta memberikan catatan kebijakan struktural spesifik suatu negara. Meskipun menghadapi tantangan, namun ada sejumlah faktor yang tetap menjadi proyeksi positif untuk perekonomian ASEAN. Kajian OECD menunjukan pertumbuhan permintaan regional dan domestik yang didukung oleh kepercayaan konsumen yang tinggi dan meningkatnya kelas menengah yang terus berkembang.
Selain itu, diperkirakan permintaan domestik, khususnya konsumsi swasta yang kuat didukung oleh perluasan tujuan ekspor ke pasar-pasar di dalam kawasan, akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Upaya kerja sama perdagangan regional dinilai dapat membantu menahan dampak dari perlambatan ekonomi di Kawasan lain.
Baca juga: 6 Jenis Usaha Kecil Menengah yang Patut untuk Dicoba