Begini Cara Menghilangkan Kebiasaan Emotional Eating

By. Aditya Reyhan Y W - 07 Nov 2023

Bagikan:

 img

webplus.id - Emotional eating atau dalam bahasa diartikan sebagai "makan saat sedang emosional" adalah saat Anda menggunakan makanan untuk mengatasi emosi meski Anda tidak sedang merasa lapar. Saat sedang marah, sedih, stres dan lainnya, sebagian dari Anda mungkin mencari makanan untuk menenangkan emosi. Makanan biasanya digunakan sebagai pengalih perhatian. Orang dengan kebiasaan emotional eating biasanya akan memilih makan untuk menciptakan kenyamanan daripada memikirkan masalah atau keadaan yang membuat tidak nyaman dan energi negatif lainnya.

Baca juga: Ketahui Bahaya Kesepian bagi Kesehatan Mental!

Saat stres, tubuh mengalami peningkatan hormon kortisol sebagai respons terhadap stres. Pada titik ini Anda juga akan merasakan nafsu makan yang meningkat karena tubuh berusaha menyediakan energi yang dibutuhkannya untuk merespons stres. Akhirnya Anda akan berusaha mencari makanan yang kiranya akan menyenangkan Anda.

Emotional eating sendiri biasanya dikaitkan dengan emosi negatif, misalnya ketika Anda kesepian, sedih, cemas, khawatir, marah, bosan atau stres. Perasaan ini biasanya membuat Anda makan lebih banyak tanpa memikirkan makanan apa dan berapa banyak yang Anda makan. Namun, kebiasaan emotional eating jika dilakukan secara terus-menerus tentu akan membawa dampak negatif. Ketika ini terjadi secara konsisten, emotional eating dapat memengaruhi berat badan, kesehatan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tips Menghilangkan Kebiasaan Emotional Eating

1. Temukan Alasannya

Langkah pertama untuk mengatasi emotional eating adalah mengidentifikasi pemicu Anda. Kemudian, kelola stres Anda dengan baik dan cari solusi agar stres tidak kembali lagi pada Anda.

2. Prinsip Makan Apabila Lapar

Mengenali rasa lapar bisa menjadi salah satu cara untuk Anda berhenti melakukan kebiasaan emotional eating. Saat Anda merasakan dorongan untuk makan, cobalah berhenti dan kenali rasa lapar itu. Makanlah ketika Anda merasa lapar. Namun, Anda tetap disarankan untuk makanan minimal tiga kali sehari secara teratur. Dengan menanamkan prinsip ini dan membangun kebiasaan baru terkait "makan hanya di saat lapar" akan membuat kebiasaan emotional eating Anda berhenti dan tidak lagi Anda lakukan.

Baca juga: 5 Pilar Kebahagiaan yang Wajib Diterapkan

3. Olahraga

Olahraga adalah cara yang bagus untuk mengatasi emotional eating. Studi tentang psikoterapi perilaku dan kognitif mengeksplorasi hubungan antara yoga dan kesehatan mental manusia. Partisipan diminta berlatih yoga selama delapan minggu. Mereka dinilai berdasarkan kewaspadaan dan pemahaman mereka tentang aktivitas, serta kondisi mental mereka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berlatih yoga secara rutin dapat menjadi aktivitas yang baik yang membantu mengurangi perasaan cemas dan depresi. Dengan berkurangnya perasaan negatif yang Anda lakukan, artinya olahraga bisa menjadi sarana untuk Anda mengalihkan pikiran Anda sehingga tidak melakukan kebiasaan emotional eating.

4. Sediakan Makanan Sehat

Kebiasaan emotional eating akan menjadi masalah serius jika makanan yang Anda makan adalah makanan yang tidak sehat sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan Anda. Memakan makanan tidak sehat secara konsisten akan membuat Anda rentan terkena obesitas, penyakit kardiovaskular, hipertensi, bahkan diabetes. Jika Anda merasa kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan emotional eating, maka Anda bisa memulainya dengan menyediakan makanan-makanan sehat. Ini akan menjaga diri Anda dari masalah kesehatan.

5. Alihkan Perhatian

Alihkan perhatian Anda dari keinginan makan di saat Anda merasa emosional ke hal lain, seperti buku, musik, atau film. Anda juga bisa pergi keluar sejenak untuk meredakan keinginan makan di kala kondisi emosional yang tengah Anda rasakan.

Baca juga: Mengenal Kepribadian Paling Langka INFJ sang Idealis




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp