webplus.id - Quarter-life crisis merupakan periode ketidakpastian dan perubahan yang dialami oleh banyak individu pada awal usia dewasa, biasanya di sekitar usia 20-an hingga awal 30-an. Pada tahap ini, banyak orang yang merasa tertekan oleh harapan sosial, karier, dan tujuan hidup yang semakin kompleks. Berikut adalah ciri-ciri seseorang mengalami quarter-life crisis:
Baca juga: Inilah 7 Tips Kebiasaan Baru yang Membawa Perubahan Positif
1. Merasakan Ketidakpastian
Salah satu ciri paling umum dari quarter-life crisis adalah munculnya perasaan tentang ketidakpastian terkait masa depan. Individu yang mengalaminya sering merasa bingung tentang pilihan karier, hubungan, atau arah hidup mereka. Mereka mungkin merasa sulit mengambil keputusan penting dan merasa kehilangan arah tentang apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
2. Sering Membandingkan Diri Sendiri
Saat mengalami quarter-life crisis, seseorang akan sering membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Individu akan merasakan tekanan untuk mencapai pencapaian yang sama dengan teman-teman sebaya atau orang-orang di sekitarnya. Perbandingan ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kurangnya kepercayaan diri, dan kekhawatiran bahwa mereka tertinggal dalam kehidupan.
3. Tidak Puas dengan Pekerjaan
Quarter-life crisis membuat seseorang merasakan ketidakpuasan terhadap pekerjaan atau karier yang sedang dijalani. Individu dapat merasa bahwa pekerjaan mereka tidak sesuai dengan harapan atau tujuan yang ingin mereka capai. Mereka mungkin merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak memenuhi passion atau minat mereka.
Baca juga: Mengenal Kepribadian Paling Langka INFJ sang Idealis
4. Krisis Identitas
Quarter-life crisis juga dapat ditandai dengan pertanyaan tentang identitas diri. Individu yang sebelumnya merasa yakin tentang siapa mereka dan apa yang mereka inginkan dalam hidup, tiba-tiba merasa ragu-ragu dan terguncang. Pertanyaan tentang "siapa saya sebenarnya?" dan "apa arti hidup saya?" mungkin akan sering muncul.
5. Terganggunya Kesejahteraan Emosional
Perasaan cemas, depresi, atau stres juga dapat menjadi bagian dari quarter-life crisis. Individu yang mengalaminya mungkin merasa gelisah tentang masa depan, terbebani oleh tekanan sosial atau merasa kesepian dalam perjuangan mereka. Gangguan pada kesejahteraan emosional dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.
6. Pencarian Makna dan Tujuan Hidup
Quarter-life crisis mendorong pencarian terkait makna dan tujuan hidup. Individu mungkin merenungkan tujuan hidup mereka, apa yang membuat mereka bahagia, dan bagaimana mereka ingin memberikan kontribusi kepada dunia. Mereka mencari makna yang lebih mendalam di balik tindakan dan pilihan mereka.
Quarter-life crisis merupakan periode yang penuh tantangan namun juga peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan diri. Mengenali ciri-ciri diatas merupakan langkah awal dalam menghadapi krisis ini. Dengan dukungan dari teman, keluarga, atau seorang profesional, individu dapat menghadapi quarter-life crisis dengan lebih baik. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!