webplus.id - Muhasabah adalah salah satu cara untuk memperbaiki hati, melatih, menyucikan, dan membersihkannya. Dalam Islam, faktor utama yang menyebabkan seseorang mau melakukan muhasabah adalah keimanan dan keyakinan bahwa Allah SWT akan menghitung amal semua hamba-Nya.
Jika amalannya baik, maka Allah SWT akan memberikan balasan yang baik pula. Sebaliknya jika amalannya buruk, maka ia akan mendapatkan balasan yang buruk pula.
Karena muhasabah adalah salah satu hal yang penting, maka muhasabah sebaiknya kamu lakukan setiap hari. Sebab ternyata, muhasabah memiliki berbagai keutamaan.
Muhasabah bisa diidentifikasi sebagai salah satu alternatif upaya untuk bisa mengembangkan nilai akhlak yang baik. Hal ini juga berkaitan dengan adanya kemungkinan bagi pengembangan diri serta pengembangan moral.
Baca juga: Mengenal Tentang Tasamuh dalam Islam
Seiring dengan perkataan Imam Al-Ghazali yang mengaitkan antara muhasabah dengan tobat. Keduanya tidak bisa dipisahkan, aktena tobat adalah koreksi terhadap suatu perbuatan atau sikap dari diri sendiri yang dilakukan dengan rasa menyesal.
Sebagai seorang manusia, setiap hari kita tidak pernah luput dari khilaf dan salah, akan tetapi, melalui muhasabah, Allah Maha Pengampun menyambut hamba-hambanya yang berdosa ini. Ia juga mengabarkan bahwa ampunan-Nya lebih besar daripada dosa yang dilakukan oleh umatnya.
Saat kita melakukan muhasabah, maka Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan umatnya, kesalahan dihapuskan, keburukan diganti dengan kebaikan dan dikucurkannya rahmat.
Maka keutamaan muhasabah adalah sebagai berikut.
1. Merupakan sifat hamba Allah yang bertakwa
Orang yang bertakwa adalah orang yang membawa sebaik-baiknya bekal untuk di akhirat kelak. Akan tetapi, dalam perjalanannya tidak selalu mendapatkan jalan yang mulus. Bisa saja orang itu merasa lelah dan lemah atau bisa saja merasa bosan. Muhasabah akan membantu dalam menghadapi berbagai rintangan yang akan dihadapi.
Maimun bin Mahran rahimahullah berkata: “Tidaklah seorang hamba menjadi bertakwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya.”
Baca juga: Keutamaan Al-Qur'an menjadi Pedoman Hidup bagi Umat Islam
2. Hasil dari muhasabah adalah tobat
Banyak di antara manusia yang melakukan perbuatan maksiat, tetapi Allah SWT masih tetap memberikan nikmat kepadanya. Orang tersebut tidak menyadari kalau itu adalah bentuk istidraj atau bentuk penangguhan menuju kebinasaan dari Allah SWT, sebagaimana firmanNya yang berarti:
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.”
(QS Al-A’raf: 182)
Ayat di atas merupakan bentuk peringatan dari Allah SWT, maka hendaknya kita merasa takut akan peringatan tersebut. sehingga ada baiknya kita senantiasa melakukan introspeksi diri. jangan sampai nikmat yang sudah diberikan Allah kepada kita adalah bentuk istidraj.
Muhasabah yang benar akan mengantarkan kita kepada tobat yang akan diawali dengan bentuk penyesalan. Seperti Rasulullah SAW bersabda: “Menyesal adalah taubat.” (HR Ibnu Majah, Ahmaddan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahiih al-Jami’ ash-Shaghir).
3. Menambah energi untuk menjalankan ibadah
Muhasabah akan menjadi energi tambahan tersendiri ketika kita mengerjakan seluruh perintah Allah SWT. Muhasabah adalah hal yang perlu dilakukan agar kita tidak terjebak dalam kesesatan apalagi kemaksiatan.
Ini juga bisa menjadi momen untuk mencharge diri, mengingat apa yang sudah dilakukan untuk mencari kebaikan di dalamnya, serta mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan dicintai oleh Allah SWT.
Baca juga: Ibnu Athaillah: Beribadah dan Berusaha Harus Seimbang