webplus.id - Sistem budidaya Pen Culture adalah jenis metode budidaya ikan yang melibatkan pemeliharaan ikan di dalam kolam jaring atau kandang yang ditempatkan di perairan alami, seperti danau, sungai, atau daerah pesisir. Sistem ini biasanya digunakan untuk ikan air tawar dan menyediakan lingkungan semi-kurungan untuk pertumbuhan dan produksi ikan.
Berikut adalah beberapa fitur dan karakteristik utama dari sistem Pen Culture:
1. Konstruksi Jaring Pen Culture
Pen Culture merupakan sebuah kurungan yang dindingnya terbuat dari jaring dengan patok tiang atau kayu, dimana dasar dari kandang adalah dasar alami perairan tersebut. Patok biasanya akan ditancapkan ke dasar perairan untuk membentuk suatu kandang bagi hewan budidaya.
2. Penempatan dan Penahan
Dinding jaring ditempatkan secara strategis di lingkungan perairan yang sesuai, seperti teluk atau muara yang terlindung, di mana kualitas dan arus air mendukung untuk budidaya ikan. Kandang ditambatkan atau ditancapkan ke dasar perairan untuk mencegahnya hanyut terbawa arus.
3. Pemilihan Spesies
Jenis ikan yang biasa dipelihara dalam sistem budidaya Pen Culture meliputi bandeng, lele, nila dan ikan air tawar lainnya. Pilihan spesies tergantung pada permintaan pasar, kompatibilitas ekologi, dan peraturan setempat.
Baca juga: 4 Jenis Pelatihan Karyawan untuk Meningkatkan Skill
4. Pemberian Pakan dan Nutrisi
Ikan di kandang Pen Culture biasanya diberi makan dengan makanan yang diformulasikan dalam bentuk pelet. Komposisi pakan dan cara pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dan tahap pertumbuhan ikan.
5. Manajemen Kualitas Air
Memantau dan menjaga parameter kualitas air yang sesuai sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan ikan dalam sistem budidaya ikan. Parameter kualitas air seperti suhu, kadar oksigen terlarut, pH, salinitas, dan konsentrasi nutrisi dipantau dan dikelola secara teratur melalui pemilihan lokasi yang tepat, program pemantauan, dan praktik manajemen yang tepat.
6. Pengendalian Penyakit dan Parasit
Ikan yang dibudidaya rentan terhadap penyakit dan parasit. Langkah-langkah pencegahan penyakit meliputi penilaian kesehatan secara berkala, program vaksinasi (jika ada), dan menjaga kualitas air yang optimal.
Sistem budidaya Pen Culture menawarkan keuntungan seperti penggunaan sumber daya air alami yang efisien, potensi volume produksi yang lebih tinggi, dan mengurangi dampak lingkungan dibandingkan dengan sistem budidaya di darat. Namun, praktik pengelolaan yang tepat, termasuk pemantauan lingkungan, pencegahan penyakit, dan pengelolaan pakan yang bertanggung jawab, sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan meminimalkan potensi dampak negatif terhadap populasi ikan liar dan ekosistem di sekitarnya.
Baca juga: Ketahui 10 Syarat Ekspor Produk Bisnis di Indonesia