Perkuat Ekonomi Kreatif, Aviasi Garap Borobudur -Kota Lama

By. Hanief - 18 Dec 2023

Bagikan:

 img

webplus.id - Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney menggarap tiga aspek di Provinsi Jawa Tengah. Kolaborasi tiga aspek tersebut diproyeksikan mampu mengangkat ekonomi kreatif dan sektor lainnya di provinsi ini. 

Penguatan tiga aspek tersebut mengemuka saat kunjungan kerja PT Aviasi Pariwisata Indonesia ke Pemprov Jateng, Kamis (27/1). Tiga aspek tersebut yakni Borobudur, Kota Lama dan Bandara A Yani Semarang.

Baca juga : Seperti Apa Serunya Berwisata Tematik di Candi Borobudur?

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), Dony Oskaria mengatakan tiga aspek tersebut jadi prioritasnya setalah diskusi dengan berbagai stakeholder pusat maupun daerah. Borobudur utamanya karena salah satu destinasi super prioritas di Indonesia.

"Kedua adalah Kota Lama Semarang. Ini hasil diskusi yang kami lihat kemarin bahwa ini merupakan salah satu kota terbaik yang pernah kita lihat, karena sudah terintegrasi dan fasilitasnya juga sudah dikembangkan dengan sangat baik," ujar Dony.

Apalagi di Kota Lama terdapat 32 bangunan yang dimiliki BUMN. Harapannya bisa memberikan kontribusi untuk menambah eksotisme yang sudah ada di Kota Lama.

"Ketiga tentu bandara, bagaimana aksesibilitas mampu juga diharapkan oleh bumn menjadi pusat bagi umkm jawa tengah. Jadi tidak hanya kita mengambil produk yang sudah besar tetapi kita harapkan juga jadi tempat umkm kita untuk melakukan transaksi," jelasnya.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney adalah Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.  Anggotanya terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

Baca juga : Bandara Ahmad Yani Semarang Punya Sistem Air Baru

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi upaya PT Aviasi.

"Buat saya ini energi luarbiasa, jadi aviasi datang terus kemudian mengkonsolidasikan banyak kekuatan, ada bandaranya, hotelnya, destinasinya, kalau sudah jadi satu harapan kita nanti juga secara komunikasi dan manajerialnya lebih gampang," katanya.

"Pariwisata mesti kita siapkan, saya tadi menyampaikan kepada beliau-beliau untuk kita menyiapkan event. Jadi create event agar di tengah pandemi ini nggak kosong-kosong amat, tapi massal juga nggak boleh. maka terbatas sehingga sangat bisa dikontrol," kata Ganjar.

Ganjar berharap audiensi di tengah peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron ini, menghasilkan persiapan yang lebih matang. Maka pada bulan Maret yang diprediksi kasus melandai, pelaksanaannya bisa digaspol.

"Mudah-mudahan Omicron bisa melandai nanti di bulan maret kira-kira, kemudian februari ini kita siapkan dengan matang, kita kolaborasi bareng-bareng dengan pemkab juga, pelaku wisatanya juga, maka maret kita siap dengan berbagai kegiatan. Ya makasih lah sudah banyak dukungan," tandas Ganjar.

Sementara itu, Komut PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Triawan Munaf berharap dari pertemuan ini, InJourney sebagai holding yang membawahi Aviasi dan Pariwisata bisa memberikan kontribusi lebih banyak untuk geliat ekonomi di Jateng pasca pandemi.

"Holding ini akan mensinergikan aset dari bumn di bidang aviasi dan pariwisata untuk kita bisa maksimalkan kontribusi kita ke pariwisata terutama nanti pasca covid sehinggamkita bisa bangkit lebih cepat dan lebih kuat," tandasnya.

Baca juga : Nuansa Wisata Religi di Kota Semarang, Penuh Keragaman?




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp