weblus.id – Setiap wirausahawan tentu saja ingin agar bisnisnya dapat berkembang. Hal tersebut tentunya diperlukan berbagai persiapan dan salah satunya yaitu model pengembangan usaha yang tepat. Pemilihan model ini bertujuan untuk menentukan bagaimana usaha tersebut akan berjalan kedepannya, besaran modal yang dikeluarkan, sistem usaha yang dijalankan, sampai cara mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut. Lalu apa saja tips untuk memperbesar usaha, simak uraian berikut ini.
Baca juga : Ingin Menarik Perhatian Investor, Ini Tipsnya !
1. Buka Cabang Baru yang Dikelola Sendiri
Jika cabang pusat sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar, membuka cabang baru yang dikelola sendiri menjadi pilihan yang tepat. Dengan model pengembangan ini, tentunya dapat membuat Anda lebih mudah menjalankannya karena sudah memiliki pengalaman pada outlet pusat.
Meskipun modal yang dibutuhkan sama besar seperti pembukaan cabang sebelumnya, namun seluruh keuntungan dari cabang baru mutlak menjadi milik sendiri. Memiliki cabang baru juga membantu Anda memperluas target pasar yang belum bisa terjangkau dari outlet sebelumnya.
2. Buka Cabang Baru yang Dikelola Orang Lain (Franchise / Waralaba)
Konsep dari pengembangan usaha ini yaitu ketika franchisee (penerima waralaba) memiliki hak izin untuk menggunakan merek, produk, sistem penjualan dan operasional usaha yang dimiliki oleh franchisor (pemberi waralaba). Sebagai bentuk kerja sama, franchisee harus membayar franchise fee atau royalti kepada franchisor. Jika usaha yang telah Anda bangun sekarang sudah cukup terkenal di wilayah Anda, Anda bisa coba mulai untuk mengembangkan usaha Anda dengan model franchise.
Model usaha ini tentunya menjadi strategi yang tepat mengembangkan usaha dengan waktu yang relatif singkat, tanpa harus mengeluarkan modal yang besar. Pemilik usaha atau franchisor hanya perlu mengurus beberapa hal seperti manajemen pasokan bahan baku, pelatihan tenaga kerja, dan perjanjian dengan pengguna brand franchise atau franchisee.
Baca juga : 4 Tips Mengelola Keuangan Resto
3. Jual Kemitraan
Banyak yang mengira bahwa strategi kemitraan ini sama seperti franchise, ada perbedaan besar, terutama pada penanaman modal dan pembagian keuntungan. Pada sistem franchise, pihak franchisee diharuskan untuk membeli merek dagang dan biaya produksi setiap bulannya.
Keuntungan franchisee didapat dari omzet penjualan di cabang yang dia miliki tanpa bagi hasil lagi dengan franchisor. Sementara pada strategi kemitraan, pihak yang bergabung dapat menanamkan modal sejumlah yang diinginkan, yang nantinya akan berpengaruh pada pembagian keuntungan dan kerugian sesuai dengan persenan modal tersebut.
4. Cloud Kitchen
Merupakan alternatif ketika tidak memiliki ketersediaan tempatdengan cara membangun dapur besar dan bilik yang nantinya akan disewakan ke beberapa pelaku usaha. Dengan jenis pengembangan ini, para pemilik usaha yang menyewa cloud kitchen hanya perlu fokus pada pesan antar atau delivery order, karena tidak melayani makan di tempat (dine-in). Jika pemilik usaha mendapatkan pesanan, pesanan tersebut akan diteruskan ke pihak dapur dan langsung diantarkan oleh mitra driver.
5. Keagenan/Reseller
Jika usaha Anda berupa produk siap jual dalam kemasan, model pengembangan ini patut Anda coba. Dengan model pengembangan ini, Anda dapat meningkatkan penjualan karena aktivitas pemasaran akan dibantu orang lain (agen/reseller) yang membantu menjual produk Anda. Anda cukup memberikan harga jual yang lebih murah dibanding harga pasaran kepada agen/reseller. Selisih harga ini lah yang akan dijadikan sebagai tambahan keuntungan bagi reseller saat menjual kembali produk Anda.
Baca juga : Bingung Memilih Lokasi Resto, Ini 4 Rekomendainya !