Waspada 5 Risiko Ini Jika Ingin Menjadi Investor

By. Syaiful Wahyu - 15 Jan 2024

Bagikan:

 img

Webplus.id - Orang yang menanam modal atau dana dalam suatu perusahaan atau investasi tertentu disebut investor. Berikut ini adalah beberapa jenis investor:

Baca juga: 7 Tips Memulai Bisnis Sembako, Dijamin Sukses

  1. Investor ritel: Merupakan individu yang berinvestasi dengan dana pribadi mereka sendiri. Umumnya, investor ritel tidak memiliki pengalaman dalam investasi dan memiliki modal yang terbatas.

  2. Investor institusional: Merupakan investor yang mewakili sebuah institusi, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan investasi, dan lain-lain. Investor institusional memiliki modal yang besar dan biasanya memiliki tim ahli investasi yang terampil.

  3. Investor pemerintah: Merupakan investor yang mewakili pemerintah dan biasanya memiliki tujuan sosial dan ekonomi tertentu.

  4. Angel investor: Merupakan investor yang memberikan modal awal pada startup atau bisnis kecil dan menengah yang sedang berkembang. Mereka biasanya memberikan modal dalam jumlah yang relatif kecil dan berharap untuk mendapatkan keuntungan yang besar di masa depan.

  5. Venture capitalist: Merupakan investor yang memberikan modal pada startup yang sudah melewati tahap awal dan membutuhkan modal besar untuk berkembang. Mereka biasanya membutuhkan persentase kepemilikan yang lebih besar dan dapat membantu bisnis untuk berkembang melalui bimbingan dan jaringan kontak mereka.

Baca juga: Untuk mendirian perusahaan perlu disiapkan 5 Jenis dokumen ini

Namun, sebagai investor, ada risiko yang harus dihadapi. Risiko-risiko tersebut antara lain:

  1. Risiko pasar: Nilai investasi dapat berfluktuasi karena perubahan kondisi pasar, perubahan suku bunga, dan lain-lain.

  2. Risiko kredit: Terdapat risiko bahwa pihak yang meminjam uang atau penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali pokok dan bunga utang.

  3. Risiko likuiditas: Investasi mungkin tidak dapat dicairkan dengan cepat dan mudah, karena keterbatasan pasarnya atau ketentuan kontrak.

  4. Risiko inflasi: Nilai investasi dapat berkurang karena inflasi, terutama jika inflasi melebihi tingkat pengembalian investasi.

  5. Risiko politik: Perubahan kebijakan pemerintah atau peristiwa politik dapat mempengaruhi nilai investasi.

Dalam memutuskan untuk berinvestasi, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan investasi tersebut dan melakukan riset dan analisis yang cukup sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Baca juga: Ketahui 8 Langkah Mendirikan Perusahaan di Indonesia




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp