4 Langkah Perencanaan Keuangan Bisnis Perusahaan

By. Teguh - 17 Jan 2024

Bagikan:

 img

webplus.id - Banyak bisnis yang ternyata harus tutup lebih cepat karena perencanaan keuangan yang buruk. Oleh sebab itulah kita memerlukan perencanaan yang matang terkait dengan keuangan bisnis yang sedang kita kerjakan agar kedepannya bila menemui kendala yang besar kita sudah siap. Berikut ini ada beberapa langkah merencanakan keuangan bisnis agar lebih matang:

Baca juga: 6 Jenis Badan Usaha yang Banyak Terutama di Indonesia

Hitung biaya setup

Setup cost adalah biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses produksi untuk membuat suatu pesanan atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian pada saat bahan/barang diproses.

Pembuatan rencana keuangan bisnis dimulai dengan membandingkan jumlah biaya setup dengan jumlah modal investasi untuk startup.

Tentukan berapa banyak uang yang dialokasikan sebagai modal bisnis, atau berapa besar Anda perlu meminjam untuk memulai bisnis.

Biaya setup awal akan mencakup biaya administrasi dan pemasaran awal, biaya pendaftaran, lisensi, dan legal lainnya, biaya peralatan dan kebutuhan aset, serta modal awal (working capital).

Perkiraan arus kas perusahaan

Sebuah bisnis baru sering membutuhkan uang tunai untuk membangun kapasitas yang diperlukan untuk melayani pelanggan.

Memiliki perkiraan arus kas pendanaan sangatlah penting untuk menghindari kekurangan pendanaan di awal usaha.

Aktivitas pendanaan dalam arus kas meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor atau kreditor.

Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, serta pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.

Baca juga: 5 Rencana Pengembangan Bisnis Agar Bertumbuh Besar

Analisa titik impas

Ketika menjalankan usaha tentunya akan mengeluarkan biaya produksi.

Dengan menghitung BEP, dapat diketahui waktu dan tingkat harga penjualan yang dilakukan, tidak membuat rugi, serta mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing tanpa melupakan laba yang diinginkan.

Secara umum, titik impas dibedakan berdasarkan jenis bisnis, bisnis jasa menetapkan patokan berdasarkan jumlah rata-rata jam kerja per minggu.

Asumsi yang digunakan adalah biaya operasi memakan 60%-70% dari keseluruhan pendapatan.

Proyeksi laba rugi bisnis

Membuat proyeksi atau jumlah ramalan penjualan dan beban operasi penting untuk dilakukan.

Anda disarankan membuat proyeksi untuk 12 bulan ke depan sejak pertama usaha beroperasi.

Cara membuat proyeksi adalah dengan membandingkan potensi pendapatan penjualan (omzet) dengan harga pokok penjualan (cost of goods sold) plus biaya tetap operasional (fixed cost).

Itu dia empat cara pengembangan bisnis. (Theo Adi)

Baca juga: 4 Alasan Memilih Peluang Usaha Bidang Jasa




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp