Waspadai Racun Dalam Kemasan Makanan

By. Syaiful Wahyu - 18 Jan 2024

Bagikan:

 img

webplus.id -Tidak semua kemasan pangan yang beredar terbuat dari bahan yang aman, penggunaan yang tidak sesuai juga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Penggunaan yang tidak sesuai pada suatu kemasan dapat memicu terjadi nya migrasi. Migrasi merupakan proses terjadinya perpindahan suatu zat dari bahan pembentuk kemasan pangan kedalam produk makanan. Dalam memilih jenis kemasan, faktor keamanan penting dipertimbangkan. Kemasan yang paling sering dijumpai saat ini adalah plastik dan Styrofoam.

Bahan-bahan kemasan seperti kertas, styrofoam, plastik BPA, dan masih banyak lagi. Melansir dari laman resmi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, berikut penjelasan bahaya dari kemasan pangan bagi kesehatan.

Baca juga : 5 Klasifikasi Memilih Kemasan

1. Kemasan kertas

Kemasan kertas biasa masyarakat temukan sebagai wadah dari minuman dan makanan di restoran cepat saji. Namun, kini Anda harus sudah mulai waspada, karena kemasan makanan kertas bisa menimbulkan kontaminasi dari mikroorganisme, sehingga bisa merusak produk makanan dan menimbulkan penyakit. Selanjutnya, bila kertas yang digunakan merupakan kertas bekas ada tintanya dan digunakan untuk membungkus makanan berminyak, timbal yang terdapat dalam tinta bisa berpindah ke makanannya.

 

2. Kemasan Kaca, Gelas, dan Porselen

Kemasan kaca biasanya banyak digunakan untuk botol minuman, sementara porselen juga banyak digunakan di rumah-rumah sebagai peralatan makan. Di balik tampilannya yang indah berwarna-warni, ternyata tidak semua kemasan tersebut baik bagi tubuh manusia. Menurut BBPP Lembang, warna botol kaca yang paling baik dalam menyaring cahaya ultraviolet ialah warna amber dan merah. Selain itu, warna coklat pada kemasan botol kaca minuman sari jeruk nipis juga dinilai aman, karena bertujuan agar kandungan asam tidak bereaksi dengan kemasan dan cahaya tidak merusak vitamin c.

 

3. Kemasan Plastik

Kemasan plastik meupakan yang paling banyak dan sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain karena mudah didapatkan, kemasan plastik juga harganya terjangkau. Namun, dari kemasan plastik yang sering digunakan misalnya untuk bakso atau makanan berkuah dan berminyak. Bahayanya polimer-polimer bisa terlepas dan masuk ke dalam produk pangan. Kemasan plastik yang aman adalah yang 2 (LDPE), 4 (HDPE), dan 5 (PP). Jenis PET (1) dinilai yang paling aman, karena tahan terhadap suhu tinggi hingga 200 derajat celcius.

 

4. Kemasan Styrofoam

Di Jakarta kemasan makanan menggunakan styrofoam masih bisa dengan mudah ditemukan. Padahal penggunaan styrofoam terlalu sering bisa memicu masalah kesehatan, karena bisa mengeluarkan residu yang cukup berbahaya. Jadi, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah mengurangi penggunaan kemasan makanan dengan styrofoam.

Baca juga : Macam-Macam Bahan Kemasan

Kategori Pemilihan Bahan Pengemas Makanan

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kemasan pangan antara lain sifat bahan kimia pangan serta stabilitasnya dalam hal komposisi kimia, biokimia, mikrobiologi, kemungkinan reaksi dan kecepatan reaksi terhadap bahan kemasan, pengaruhnya dengan suhu dan waktu. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengemasan adalah :

 

a. Sesuai derajat asam basanya (pH)

Makanan memiliki kadar asam basa yang beragam. Ada makanan yang bersifat asam, netral dan basa. Makanan yang bersifat asam sebaiknya tidak dikemas dalam kemasan yang terbuat dari logam. Sedangkan makanan yang bersifat netral memiliki lebih banyak pilihan kemasan dalam berbagai jenis.

 

b. Suhu saat pengemasan dan penyimpanan

Pengemasan makanan ada yang dilakukan pada saat makanan bersuhu tinggi (diatas 60° C), suhu kamar, ataupun suhu rendah. Pengemasan makanan pada suhu tinggi dapat meningkatkan migrasi bahan kimia toksik, misalnya formaldehid dari kemasan melamin dapat bermigrasi kedalam makanan bersuhu tinggi.

 

c. Kandungan bahan kimia dominan

Bahan kimia yang dominan dalam makanan dapat berupa protein, lemak/minyak, garam dan sebagainya. Pemilihan kemasan sebaiknya disesuaikan dengan kandungan bahan kimia pada makanan contohnya: makanan berkadar garam tinggi akan dapat mendegradasi kemasan logam.

Baca juga : 7 Jenis Dan Simbol Plastik




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp