Perlu Diketahui Definisi dan Pentingnya Supplier Relationship Management (SRM)

By. Hanief - 26 Apr 2024

Bagikan:

 img

webplus.id - Pada era dimana persaingan bisnis semakin ketat, keberadaan supplier memiliki peranan penting dalam product life cycle dan operasional bisnis. Tanpa adanya pemasok yang menyediakan bahan untuk pembuatan pakaian, bisnis ritel fashion dapat menghadapi kesulitan dalam menjalankan operasinya.

 

Hal yang serupa terjadi pada bisnis restoran yang menawarkan menu khusus, yang akan mengalami masalah jika tidak memiliki pasokan bahan makanan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dapat disetujui bahwa peran supplier atau pemasok ini memiliki dampak besar pada kelancaran suatu bisnis.

 

Pihak produsen atau pelaku bisnis perlu menjaga hubungan yang baik dengan pemasok yang bekerjasama dengan mereka. Di dunia perusahaan, terdapat suatu strategi yang disebut sebagai Manajemen Hubungan Pemasok atau bisa disebut dengan Supplier Relationship Management, yang digunakan untuk merencanakan, mengelola, dan mengawasi semua interaksi dengan pihak ketiga yang menyediakan barang atau jasa.

 

Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Supplier Relationship Management (SRM) dan mengapa aspek ini sangat penting dalam dunia bisnis. Mari simak penjelasannya sebagai berikut.

 

Baca juga: Perlu Kamu Tahu 6 Peran Kerja Supplier dalam Perkembangan Bisnis

 

Apa itu Supplier Relationship Management (SRM)?

Supplier Relationship Management, atau yang biasa disingkat SRM, adalah suatu pendekatan atau proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola hubungan mereka dengan para pemasok atau supplier dengan tujuan menciptakan nilai jangka panjang bagi kedua belah pihak. Tujuan utama dari SRM adalah untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki akses yang efisien ke sumber daya, bahan, dan layanan yang diperlukan untuk operasinya. Dalam praktiknya, SRM bertujuan untuk membangun hubungan yang erat dengan para supplier guna mengurangi risiko yang mungkin timbul.

 

Mengapa Supplier Relationship Management Penting?

Supplier Relationship Management ini menjadi bagian penting dari rantai pasokan atau supply chain management, dan memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan seringkali bergantung pada supplier atau pemasok untuk menyediakan bahan baku, komponen, dan layanan untuk operasional mereka.

 

Jika hubungan dengan pemasok tidak dikelola dengan baik, perusahaan dapat mengalami berbagai masalah, seperti keterlambatan pengiriman, kualitas yang buruk, atau ketidakstabilan pasokan. Hal ini kemudian berujung pada terganggunya produktivitas perusahaan, kepuasan pelanggan, dan keuntungan yang didapat.

 

Komponen Utama dalam SRM

1. Segmentasi Pemasok

Perusahaan perlu mengkategorikan supplier mereka berdasarkan pentingnya, risiko, dan nilai yang mereka berikan. Selain itu, perusahaan dapat menyeleksi vendor sesuai dengan kebutuhan dan tingkat urgensi dari rencana pembelanjaan perusahaan. Hal ini akan membantu perusahaan dalam menentukan pendekatan yang sesuai untuk setiap kategori pemasok. 

 

2. Evaluasi dan Audit Pemasok

Perusahaan perlu secara rutin mengevaluasi kinerja pemasok, termasuk aspek-aspek seperti kualitas, pengiriman, kepatuhan, dan harga. Evaluasi pemasok ini perlu dilakukan secara berkala, dan hasilnya dapat digunakan untuk mengidentifikasi area di mana pemasok mungkin perlu memperbaiki kinerja mereka. Selain itu, hasil evaluasi dapat digunakan dalam perundingan harga atau kontrak ulang dengan pemasok.

 

Sementara proses audit dapat mencakup berbagai aspek, termasuk kepatuhan terhadap peraturan, praktik keberlanjutan, dan aspek lain yang relevan dengan hubungan perusahaan dengan pemasok. Audit juga dapat digunakan untuk memastikan pemasok mematuhi standar etika dan lingkungan.

 

Baca juga: 7 Ide Bisnis Online Modal Minim: Mulai Bisnismu dengan Investasi Terjangkau

 

3. Kontrak dan Negosiasi

Menyusun kontrak yang jelas dan memahami dengan baik ketentuan kontrak sangat penting dalam menjaga hubungan yang stabil dengan supplierKontrak mengikat semua kesepakatan antara perusahaan dan pemasok, termasuk harga, volume, kualitas, dan jangka waktu.

 

Kesepakatan kontrak ini dapat membantu menghindari ketidakpastian dan perbedaan persepsi yang dapat muncul di masa depan. Kontrak ini juga mengatur tanggung jawab masing-masing pihak, termasuk garansi, pemenuhan pesanan, dan pengiriman. Sementara saat bernegosiasi dengan pemasok, perlu dipertimbangkan hubungan jangka panjang. Ada baiknya berfokus pada kesejahteraan bersama dan membangun hubungan yang berkelanjutan.

 

4. Manajemen Risiko

SRM juga berperan dalam mengelola risiko dalam rantai pasokan. Pengelolaan ini termasuk mengidentifikasi potensi risiko seperti gangguan pasokan, fluktuasi harga, atau perubahan regulasi, dan mengembangkan strategi untuk mengurangi dampaknya. Risiko ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk pasar, regulasi, dan teknologi. Manajemen risiko yang baik dapat membantu menjaga kelancaran operasi bisnis.

 

Dalam praktiknya, Supplier Relationship Management menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan pihak pemasok untuk mengurangi terjadinya risiko. Dengan memahami pentingnya SRM, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dengan pemasok, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan.

 

Demikian pembahasan tentang Supplier Relationship Management yang dapat diterapkan. Semoga dapat dipahami dan menambah wawasan baru. Sekian dan terima kasih.

 

Baca juga:  Siapkan 6 Hal ini Bila Ingin Menjadi Supplier Pasar Modern




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp