webplus.id - Secara umum pengelolaan persediaan adalah mengelola persediaan barang/produk serta anggaran dalam perusahaan. Pengelolaan ini diawali dari penerimaan, penyimpanan sampai penggunaan barang. Setiap persediaan memiliki jangka waktu dalam penyimpanannya untuk dijual atau pun dikelola di tahan selanjutnya, untuk itu mengelola persediaan dalam usaha manufaktur sangat penting untuk dilakukan.
Persediaan bisa dikatakan ideal jika berada dalam tingkat paling ekonomis tanpa adanya resiko pada perusahaan. Biasanya suatu resiko akan muncul yang diakibatkan adanya suatu persediaan seperti: biaya persediaan, kerusakan barang, kehilangan barang. Cara mengelola persediaan di gudang. Berikut ini merupakan hal yang wajib diperhatikan dalam mengelola persediaan barang:
Baca juga: 5 Proses Dasar Pergudangan dalam Bisnis
Membuat SOP yang matang
Standard Operational Procedure (SOP) sangat penting digunakan dalam usaha. Oleh karena itu, SOP harus disusun secara rinci dan jelas guna menerima dan menangani persediaan dengan baik karena sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin, mempermudah operasional kerja semua pihak yang terlibat dalam usaha yang dijalankan serta dapat mengetahui dengan jelas hambatan – hambatan yang mudah di lacak.
Dalam menjalankan pengelolaan persediaan ini dibutuhkan orang yang mampu dan paham akan jobdesk yang diberikan perusahaan kepadanya. SOP harus dibuat secara teliti, baik dan detail. Apa, kapan, dan bagaimana dan sikap yang harus dilakukan ketika bertindak. Hadirnya SOP maka persediaan produk semestinya aman. Tidak ada lagi stok produk kosong atau berlebihan.
Begitu pula dengan pencatatan produk. Dari harga, ukuran, hingga jenis perlu dicatat dengan rapi. Hal ini untuk menghindari penumpukan produk.
Melaksanakan cek Stock Opname berkala
Stock opname adalah istilah lain dari perhitungan fisik persediaan. Tujuan diadakan stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan, yang mana merupakan salah satu fungsi Sistem Pengendalian Intern (SPI). Dengan diadakannya stock opname maka akan diketahui apakah catatan dalam pembukuan persediaan benar atau tidak, jika ternyata ada selisih antara persediaan dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan dengan persediaan.
Penyimpanan persediaan teratur
Tidak hanya disimpan begitu saja dalam mengatur dan mengelola persediaan, namun persediaan juga harus ditempatkan atau disusun secara berkelompok dengan cara memberi kode sesuai kebutuhan dan persediaannya contohnya mengelompokan bedasarkan nama barang, kode barang, spesifikasi barang, unit, dll.
Tujuan pengelompokan ini agar mempermudah dan menghemat waktu ketika pengambilan atau penyimpanan persediaan dari gudang ataupun keluar gudang. Buatlah catatan dari pemasukan hingga pengeluaran. Selain itu, ketahui biaya lain-lain atau biaya tidak terduga. Hal ini untuk mengantisipasi biaya yang semestinya dapat dialihkan ke biaya lainnya.
Baca juga: 5 Langkah Manajemen Gudang Beras Agar Tetap Terjaga
Hal diatas merupakan hal yang penting dilakukan untuk kita mengatur persediaan didalam gudang. Kita perlu melakukan perencanaan dan penerapan aspek-aspek diatas agar usaha yang kita jalani dapat berjalan dengan lancar.
Dalam pengelolaan persediaan mungkin sangat sulit terlebih lagi dalam jumlah yang besar, namun jika seluruh komponen dalam sebuah lingkungan itu dapat melakukan sesuai SOP yang telah dibuat mungkin dapat meminimalisir kesalahan - kesalahan yang mungkin akan terjadi sehingga dapat dikatan ideal dalam arti tingkat paling ekonomis tanpa adanya resiko pada perusahaan.