webplus.id - Silent Treatment umumnya terjadi karena seseorang tidak tau bagaimana cara untuk mengkomunikasikan masalahnya atau mengekspresikan perasaan serta keinginannya. Silent treatment juga menjadi bentuk ‘hukuman’ agar orang lain tau dan memkikirkan perasaannya. Menghadapi seseorang yang melakukan silent treatment memang tidak mudah, namun terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan seperti:
Baca juga: Distorsi Kognitif: Mengenal Kesalahan Logika dalam Berpikir
1. Berusaha Menjelaskan Situasi yang Terjadi
Untuk menghadapi silent treatment, kamu tetap harus berusaha menjelaskan kondisi yang terjadi. Ajaklah orang tersebut untuk berkomunikasi dan bicara baik-baik. Sampaikan pernyataan atau kalimat yang dapat membuatnya sadar bila sedang mendiamkan seseorang tidak akan membantu mengatasi konflik.
2. Gunakan Kata “Aku”
Penggunaan kata “aku” saat berkomunikasi dengan orang lain dapat menekankan fokus terhadap yang kamu rasakan atau percaya. Gunakan kata “aku” bersamaan dengan kalimat persuasif dan sampaikan keinginan atau perasaanmu.
3. Validasi Perasaan
Validasi perasaan orang yang melakukan silent treatment. Ajak orang tersebut untuk menceritakan apa yang ia rasakan. Hal tersebut dapat menjadi cara untuk membuka suatu obrolan guna menyelesaikan konflik yang terjadi. Namun, saat mendengarkannya, hindari untuk mengkritik ataupun memberi saran. Kamu hanya perlu ada untuk mendengarkannya dengan baik.
4. Minta Maaf Jika Perlu
Silent treatment merupakan pilihan seseorang untuk merespon tindakan atau ucapan kita. Tidak ada salahnya untuk meminta maaf lebih dulu kepada orang tersebut, karena mungkin kamu tidak sengaja mengucapkan kalimat atau melakukan sesuatu yang membuatnya kecewa.
5. Beri Waktu
Silent treatment bisa jadi merupakan caranya untuk mengekspresikan emosinya. Oleh karena itu, biarkan orang tersebut memproses emosinya hingga tenang. Setelah beberapa waktu, ajaklah orang tersebut untuk berbicara dan jangan lupa untuk menanyakan kebersediaannya. Jangan memaksanya atau memburu-buruinnya. Selama menunggu, kamu juga bisa menggunakan waktu untuk mengintrospeksi diri.
Apapun alasannya, silent treatment bukanlah suatu cara yang sehat untuk berkomunikasi. Ketika silent treatment terus terjadi dalam suatu hubungan, maka hubungan tersebut bukanlah hubungan yang sehat. Usahakan untuk selalu melakukan pendekatan-pendekatan yang baik dan menerapkan cara komunikasi yang sehat. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!
Baca juga: Ciri-Ciri Mungkin Memiliki Luka Inner Child